Ketua KMIM Milan, Ngajari Ka’ban, saat pembukaan acara mengatakan, keberadaan komunitas ini penting untuk memberikan dukungan dan doa bagi sesama umat Islam Indonesia yang mangkat atau meninggal dunia saat bertugas atau berkunjung ke Italia.
Misalnya dengan memberikan pelayanan serta dukungan moral dan doa bagi almarhum/almarhumah dan keluarga yang ditinggalkan.
Dwi Susiana, anggota KMIM mengatakan, ada ratusan umat Islam Indonesia di Italia yang tergabung dalam organisasi ini. Namun saat pandemi, kegiatan terpaksa dilakukan dalam bentuk daring.
Sementara itu, Duta Besar Lefianna Hartati Ferdinandus, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) untuk Italia, Ciprus, Malta, San Marino dan organisasi-organisasi PBB, menyambut gembira acara silaturahmi ini.
Ia mengingatkan warga diaspora untuk selalu guyub bersatu meski berbeda-beda kepercayaan.
Pesan yang sama juga disampaikan Patrizia Banfi, perwakilan Pemerintah Daerah Novate Milanese.
Patrizia merasa perlu memberikan kesempatan pada warga Indonesia untuk kembali bersilaturahmi, sebagai upaya menjaga persahabatan dan perdamaian.