“Syukurlah, akhirnya kami mendapatkan akomodasi yang layak,“ tegas Yuni Lauterjung, warga Indonesia yang membantu pengurusan akomodasi tim Indonesia di Swiss.

Di tengah tengah persiapan perhelatan panjat tebing internasional ini, IFSC, Federasi Panjat Tebing Dunia, menjadi sorotan. Payung induk organisasi panjat tebing internasional ini, dianggap kurang perhatian terhadap kesehatan atlet panjat tebing.

Janja Garnbret, peraih emas Olimpiade Tokyo 2021 asal Slovenia. (Foto: Janja Garnbret PD)

 

Volker Soeffl, mantan dokter atlet panjat tebing Timnas Jerman, menyoroti diet ekstrim olah ragawan cabang ini.

“Agar juara, mereka dengan segaja diet ekstrim, agar bobotnya ringan,“ kata Volker. Makin kurus, sudah menjadi rahasia umum, akan makin mudah dalam meraih prestasi di cabang olah raga ini.

Hendra Basir mengatakan, isu diet ekstrim bahkan baru didengarnya kali ini. “Kami tidak ada diet dietan, anak anak makan seperti biasa,“ kata Hendra.

Ia memiliih hotel Stay Kook Wankdorf, karena di sana bisa memasak sendiri. “Anak-anak kalau makan ya harus ada nasi,“ kata Yuni.

Sementara itu, Janja Garnbret, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2021, mengakui adanya trend pengurusan diri agar atlet panjat tebing bisa lebih berprestasi. Kendati demikian, Janja enggan mengikuti trend itu.***

Foto Headline: atlet panjat tebing putri Indonesia sedang berlatih (Foto: KONI DIY)

 

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *