Batik dari Indonesia Ditampilkan di Milan, Bidik Industri Fesyen Dunia

Pemerintah daerah secara aktif mencari solusi untuk meningkatkan penghidupan masyarakat.

Representasi Papua dalam acara ini antara lain batik Papua yang menampilkan burung menari dari kayangan yang dikenal dengan motif Cendrawasih.

Selain itu, menampilkan pola geometris yang khas, ciri khas suku ini sejak zaman megalitikum. Motif “honai” yang mewakili rumah adat Papua melambangkan kekuatan dan persatuan masyarakat dalam menghadapi tantangan alam.

Penampilan Didik Ninik Thowok, seniman tari dari Indonesia. (Foto: Rieska Wulandari)

Banjarmasin yang terletak di Kalimantan Selatan terkenal sebagai “Negeri Seribu Sungai” dan dihuni oleh suku Banjar, salah satu suku terbesar di Indonesia.

Kebudayaan mereka mendapat pengaruh dari Animisme, Hindu, Budha, dan Islam, sehingga menghasilkan pola budaya yang beragam.

Untuk mengatasi tantangan hutan hujan tropis yang lembap dan basah, mereka membangun rumah-rumah tinggi yang disebut “Bubungan Tinggi”, tempat banyak keluarga tinggal bersama dan bekerja sama.

Suku Banjar mempunyai tradisi unik dalam menciptakan “Batik Sisirangan” yang selain terkenal keindahannya, juga dipercaya mempunyai khasiat magis untuk menyembuhkan penyakit.

Mereka mengasosiasikan warna tertentu dengan penyembuhan berbagai kondisi, seperti kuning untuk bayi yang menderita penyakit kuning, merah untuk sakit kepala dan insomnia, hijau untuk kelumpuhan dan stroke, hitam untuk demam dan gatal-gatal, dan ungu untuk sakit perut.

Masyarakat Banjar juga memproduksi batik “Gigi Haruan Lidi” yang terinspirasi dari fauna endemik yang melambangkan ketajaman pikiran dan keberanian.

Buah manggis, yang terkenal di seluruh dunia karena penampilannya yang indah dan rasanya yang manis, dianggap sebagai simbol kesetaraan dan kejujuran oleh masyarakat Banjar.

Dagingnya yang berwarna putih bersih, ukuran yang konsisten di bawah kulit, dan bentuknya yang seperti kelopak bunga menginspirasi prinsip manusia untuk bertindak jujur dan ikhlas, yang tercermin dalam pola “Tapuk Manggis”.

Selain itu, ada juga Bayam Raja, motif “Bayam Raja”. Motif “Bayam Raja” biasanya menggambarkan berbagai elemen yang berhubungan dengan tanaman bayam, seperti daun, batang, bahkan terkadang seluruh tanaman. Elemen-elemen ini seringkali disusun secara simetris dan artistik.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *