Gerakan “Slow Fashion”: Ika Persembahkan Koleksi Eco-Print Berkualitas di Milan

Penulis: Rieska Wulandari

Milan, Wartaeropa.com – Trend “fast fashion”, yaitu kecenderungan untuk penn state store lunette de soleil bebe tendance bazar patria camisetas nissan almera bulb baba sál kötése dallas-cowboys-game nike air force 1 dba kkmu den hut penn state store dr martens yoox lunette de soleil bebe tendance metcon 6 x mujer chaussures rose poudré mariage jordan-shoes-online cooter på vinterføre berganti gaya busana dalam waktu singkat, ternyata menyebabkan krisis sampah secara global.

Industri fashion dituding sebagai penyumbang limbah terbesar kedua di dunia, dimana jutaan ton limbah fashion terakumulasi di negara dunia ketiga yang mencemarkan kawasan local dan menyebabkan berbagai keluhan penyakit pada warga lokal.

Selain itu, “fast fashion” kerap memperlakukan tenaga kerja di bawah strandar kemanusiaan.

Industri fashion dituding sebagai penyumbang limbah terbesar kedua di dunia. (Foto: Dok. Mardiana Ika)

Di sana terjadi pihak yang lebih lemah menjadi korban manipulasi perusahaan besar seperti bekerja berlebihan, upah di bawah standar dan lingkungan kerja yang membahayakan pekerja, serta limbah yang menganggu lingkungan sekitar.

Menanggapi hal tersebut, industri fashion dunia dipanggil untuk memperhatikan kelestarian lingkungan dan mempertimbangkan nilai-nilai kemanusaan dalam proses produksi mereka.

Para pecinta fashion juga diundang untuk mengubah gaya berpakaian mereka dari “fast fashion” kepada “slow fashion”.

Industri fashion dunia dipanggil untuk memperhatikan kelestarian lingkungan. (Foto: Dok. Mariana Ika)

Para pembeli diajak turut bertanggung jawab memilih produk yang berkualitas tinggi, didesain dengan model yang evergreen (tidak mudah ketinggalan zaman) dan berkualitas.

Dengan demikian, tidak mudah rusak sehingga mengurangi kemungkinan penambahan limbah dengan akselerasi yang terlalu tinggi.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *