Sebagai pemandu acara, tampil Isabel Yahya, mantan model papan atas Indonesia, yang membawakan acara dalam bahasa Prancis dan Indonesia.
Kuliner Nusantara
Pada sesi cocktail, panitia menyuguhkan finger food -makanan khas Indonesia racikan restoran Djakarta Bali, Paris. Cemilan yang menggugah selera itu ditawarkan kepada para tamu secara berkeliling.
Tak lupa sajian kuliner khas Indonesia lainnya, gado gado, sate ayam, rendang, lontong dan wajik, dalam bentuk canape yang tertata apik di atas baki yang diedarkan.
Gelaran ini berlangsung tepat di bawah piramida terbalik Carrousel du Louvre, Paris. Sedangkan foto-foto karya Edward Hutabarat bertajuk Borobudur dan wastra Nusantara berukuran raksasa, tampil di langit-langit selasar pusat perbelanjaan Carrousel du Louvre. Foto-foto ini berada di sana hingga 8 Januari mendatang.
Selasar yang kiri kanannya terdapat toko-toko serta butik ini banyak dilalui para pengunjung yang akan masuk dan keluar Carrousel du Louvre.
Ajang promosi efektif
Sebuah poster tentang pameran bertema Indonesia itu juga terpasang di lobi tepat di bawah piramida terbalik itu. Dengan jumlah kunjungan Carrousel du Louvre yang diperkirakan sekitar 700.000 orang setiap bulannya, maka acara ini menjadi ajang promosi efektif untuk Indonesia. Apalagi sebentar lagi liburan Natal dan Tahun Baru.