“Satu kekayaan musik tradisional Indonesia yang memiliki elemen barat adalah genre Keroncong,” lanjut Damos.
Ia mengungkapkan, Zugabe Band dibentuk tak lama setelah kedatangannya di Austria pada Agustus 2022.
“Menimbang talenta musisi yang ada di jajaran diplomat KBRI/PTRI Wina serta individu yang berpotensi dari elemen masyarakat WNI dan Diaspora Indonesia di Wina dan sekitarnya,” sambungnya.
“Mengapa musik Keroncong? Karena merupakan salah satu budaya warisan musik Indonesia yang memadukan elemen musik tradisional timur, seperti musik Arab, India, dan Indonesia, dengan elemen musik barat, khususnya Eropa seperti Portugis dan Spanyol,” imbuhnya.
Damos menuturkan, seiring waktu, Keroncong juga telah berevolusi dengan berbagai genre musik dari pop hingga dangdut.
Dubes Damos juga tidak luput dari ajakan impromptu oleh Zugabe Band untuk melantunkan lagu-lagu favoritnya dalam irama Keroncong.
Ia pun menyanyikan lagu Mein Dorf (Desaku), yang mengalun manis di antara pilar-pilar museum, mengajak pemirsa untuk berkunjung ke Indonesia di masa liburan musim panas mendatang.
Dukungan dan hubungan kerja sama yang baik dari Weltmuseum Wien serta organisasi kemasyarakatan sahabat Indonesia seperti Weltmuseum Wien Friends (WWF), menjadi kunci keberhasilan acara yang mendapat apresiasi tinggi dari para pemirsa.
Selah pandemi, pada awal 2023 KBRI/PTRI Wina telah berkolaborasi dengan WWF untuk mempromosikan budaya Indonesia kepada masyarakat Austria.