Penulis: Krisna Diantha
Zurich, Wartaeropa.com – Kebaya sudah didaftarkan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Namun perjalanan mengampanyekan busana tradisional perempuan Indonesia itu masih panjang.
Kelompok masyarakat pendukung kebaya tidak berpangku tangan. Termasuk Christiana Dessynta Streiff, anggota komite pendukung Kebaya Goes to UNESCO.
“Memang sekarang dalam taraf menunggu keputusan UNESCO, namun kita tidak akan tinggal diam,“ kata Christiana kepada Warta Eropa.
Wanita yang menetap di Zurich ini mengenakan kebaya saban Selasa, untuk mengenalkan kebaya ke dunia Internasional.

“Ini sudah menjadi kesepakatan kami, bahwa kebaya harus diperkenalkan ke dunia. Karena saya menetap di Swiss, ya saya kenakan di Swiss saban Selasa,“ imbuhnya.
Bahkan Christiana juga terkadang mengenakan kebaya di hari-hari lain. Setidaknya, dalam acara tertentu, Christiana juga mengenakan kebaya.
“Ini busana Indonesia, identitas negara kita,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia bersama empat negara ASEAN lainnya, mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya kelima negara itu ke UNESCO, pada Februari 2023. Kelima negara itu Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei dan Thailand.