Forum Komunikasi Difabel Boyolali Raih Zero Project Award 2025 di Austria

Wina, Wartaeropa.com – Di tengah sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha, kaum disabilitas menghadapi kendala yang lebih sulit lagi karena keterbatasan mereka.

Sejak didirikan Forum Komunikasi Difabel Boyolali (FKDB), sudah ratusan orang berkebutuhan khusus mengikuti pelatihan di Kresna Patra (tempat latihan FKDB), di bawah bimbingan Sri Setyaningsih, Ketua FKDB dan Founder Kresna Patra.

Pelatihan yang mereka jalani antara lain keterampilan menjahit, menulis, membaca dan berhitung, serta pelatihan life skill (keterampilan hidup).

Target perempuan 41 tahun itu tidak muluk-muluk: agar penyandang disabilitas memiliki kepercayaan diri dan bisa hidup mandiri.

Penghargaan Internasional

Kaum disabilitas sedang mengikuti kegiatan di Kresna Patra, Boyolali. (Foto: radioidola.com)

Sebagai organisasi non-pemerintah, FKDB berfokus pada advokasi hak dan peningkatan kesejahteraan penyandang disabilitas di Jawa Tengah.

Atas inovasi dan dampak luar biasa dari program Kresna Patra, yang menciptakan peluang kerja inklusif bagi penyandang disabilitas di industri garmen lokal, FKDB dianugerahi penghargaan internasional Zero Project Award 2025.

Penghargaan diterima secara simbolis oleh Duta Besar RI untuk Austria dan Slovenia, Damos Dumoli Agusman, pada Konferensi Zero Project 2025, di Kantor PBB di Wina, Austria, pada 6 Maret 2025.

Saat penganugerahan penghargaan, Sri Setyaningsih sendiri tidak bisa hadir di Wina.

“Kami sangat bangga bahwa kerja keras kami dari sebuah kota kecil bisa diapresiasi hingga tingkat internasional. Kresna Patra merupakan komitmen kami dalam menembus keterbatasan dan mewujudkan inklusi dengan penuh energi,” tutur Sri, seperti dikutip siaran pers KBRI Wina.

Zero Project Award adalah penghargaan bergengsi yang diberikan kepada solusi inovatif dan berdampak dalam meningkatkan aksesibilitas serta inklusi bagi penyandang disabilitas.

Penghargaan ini diselenggarakan oleh Zero Project, sebuah inisiatif dari Essl Foundation, yang bertujuan mendukung implementasi Konvensi PBB tentang Hak Penyandang Disabilitas (UN CRPD).

Pada 2025, tema penghargaan berfokus pada Ketenagakerjaan (Employment) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT).

Proses seleksi dilakukan melalui tinjauan sejawat yang ketat, dengan kriteria utama meliputi inovasi, dampak, dan skalabilitas.

FKDB terpilih sebagai salah satu solusi inovatif dari 45 negara yang menerima penghargaan tahun ini.

Penghargaan ini merupakan bukti komitmen Indonesia terhadap implementasi UN CRPD.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *