Sensasi Dingin Sungai di Eropa Bikin Jantung Serasa Mau Meledak

Penulis: Rieska Wulandari

Haloeropa.com – Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, sedang dalam pencarian setelah dinyatakan hilang saat berenang di Sungai Aare, Swiss, Kamis (26/6/22).

Sungai yang jadi ikon pariwisata Swiss itu berair jernih, bersuhu dingin, dan dari kejauhan warnanya tampak hijau menggoda.

Mata air Sungai Aare, Swiss. (Rieska Wulandari)

Berikut ini pengalaman penulis, bagaimana sulitnya berenang di sungai yang karakteristiknya mirip dengan Sungai Aare.

Beberapa waktu lalu, saya pernah berenang di sungai berwarna hijau cerah yang sangat menggoda. Namanya sungai Verdon di Prancis.

Ngarai Verdon, Prancis. (Rieska Wulandari)

Warnanya memang sangat menggoda. Tapi ketika saya mencoba terjun dari ketinggian, seperti biasa warga lokal lakukan, saya nyaris pingsan. Airnya yang sangat dingin, membuat jantung saya rasanya mau meledak, akibat sensasi air dingin di tubuh saya.

Bendungan Sungai Aare, Swiss. (Rieska Wulandari)

Suhu air saat itu kurang dari 15°C. Sedangkan saya biasa berenang di kolam renang Indonesia yang bersuhu sekitar 27-29°C. Laut kita juga tidak terlalu dingin, bahkan pada musim tertentu bisa mencapai 33°C.

Jalan berkelok menuju bendungan Sungai Aare, Swiss. (Rieska Wulandari)

Karena tubuh tidak terbiasa dengan suhu air di Verdon, saya langsung terkesiap dan segera mencari cara untuk keluar dari air dan menepi. Namun kaki saya kaki hampir kram dan jantung saya nyaris berhenti berdetak.

Bendungan Sungai Aare, Swiss. (Rieska Wulandari)

Beruntung saya bisa sampai ke tepi. Tapi sejak saat itu, saya tidak sembarangan ketika melihat sungai dengan warna air sehijau zamrud. Ini bisa berarti bahaya sedang mengintai, terutama bagi saya yang tidak familiar dengan suhu air yang demikian dingin menggigit.

Editor: Tian Arief

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *