Kalah Referendum Usia Pensiun Wanita Pekerja, Partai SP Swiss Berencana Mogok

Penulis: Krisna Diantha

Wartaeropa.com – HIDUP di Swiss tidak selamanya indah. Utamanya bagi para wanita pekerja. Cuti hamil hanya empat bulan, dan hak suaranya baru didapatkan pada 1971.  Kini, haum hawa Heidiland harus menelan pil pahit. Usia pensiun, yang sebelumnya cukup 64 tahun, kini diperpanjang satu tahun.

Perpanjangan usia pensiun pekerja wanita diputuskan setelah rakyat negeri Heidiland itu melakukan referendum, Minggu (25/9).  Meskipun kalah tipis, hanya selisih 32 ribu suara, wanita pekerja Swiss kini bisa menikmati uang pensiun setelah menginjak usia 65 tahun.

”Kami akan mogok,“ kata juru bicara Sozialdemokratische Party (SP) Swiss bagian Perempuan kepada wartawan, termasuk Warta Eropa. SP adalah partai politik Swiss yang didirikan pada 21 Oktober 1888 dan merupakan parpol koalisi kedua terbesar di negeri itu.

Perpanjangan masa pensiun bagi wanita pekerja itu, menurut SP, merupakan kemunduran total persamaan hak perempuan di Heidiland. Aksi mogok kalangan feminis ini akan dilakukan pada 14 Juni 2023. “Sekarang kami siapkan semuanya,“ ujar SP.

Aksi protes wanita pekerja Swiss menuntut persamaan upah, waktu, dan penghargaan. (Foto: Nautilus International)

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *