Kalah Referendum Usia Pensiun Wanita Pekerja, Partai SP Swiss Berencana Mogok

Meskipun menjadi salah satu negara paling makmur di Eropa, menjadi ibu rumahtangga, khususnya mengasuh anak, sangat berat di Swiss. Sekaya apapun orang Swiss sangat jarang yang memiliki asisten rumahtangga. Gaji asisten rumah tangga yang sangat tinggi, membuat profesi ini sangat langka di Swiss.

Swiss melakukan referendum melalui pos minimal empat kali setahun. Topik yang diusung, bermacam macam. Kali ini, selain menaikkan usia pensiun, referendum nasional juga mengusulkan pengetatan pengelolaan peternakan, khususnya pemeliharaan sapi, babi, dan ayam. Upaya untuk membahagiakan binatang ini ditolak.

Partisipasi masyarakat Swiss terhadap referendum sangat rendah. Golput rata rata 50 % dari jumlah suara, bahkan lebih tinggi. Partisipasi akan meningkat jika topiknya panas.

Sementara referendum lokal, antara lain penolakan  menyumbang untuk renovasi gedung  Schweizergarda, tentara penjaga Paus,  di Roma, Vatikan.  Namun, itu tadi, yang paling panas adalah soal perubahan usia pensiun bagi perempuan. []

Keterangan: foto headline poster penolakan perpanjangan usia pensiun wanita (Foto: SP Suisse)

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *