Ada banyak versi mengapa karnaval ini muncul, selain terkait dengan kisah Bruder Fritschi.
Satu versi menyebutkan, ratusan tahun lalu perlu kegaduhan suara, kilatan cahaya dan topeng yang menyeramkan untuk mengusir roh jahat dan udara dingin.
Versi yang dikaitkan kaitkan dengan agama menyebutkan, inilah saatnya untuk pesta pora, sebelum tiba saatnya puasa.
Selama seminggu, Lucerne seperti kota yang sedang berada dalam cengkeraman ketidakteraturan. Meskipun pawai karnaval hanya terjadi di tiga hari, yakni Smutzige Donnerstag, Rüddig Montag dan Güddis Dienstag, hampir tiap hari ada konser musik di mana-mana.
Orang juga bisa buang sampah sembarangan, mabuk-mabukan, atau menari-nari di jalanan. “Das ist Fasnacht, das ist Leben (inilah pesta karnaval, inilah kehidupan),“ teriak seorang pemuda di jalanan.
Turis banyak yang tidak tahu karnaval ini. Biasanya terkaget kaget ketika tiba di Lucerne, dan menyaksikan betapa berantakannya kota indah di Swiss Tengah ini.
“Kami tidak menjual Fasnacht untuk turis. Fasnacht itu jiwa kami, hidup kami,“ ujar seorang penonton.
Namun tak semua masyarakat Lucerne meyukai Fasnacht. Golongan ini biasanya memilih liburan, seperti Parisien (warga kota Paris) yang meninggalkan kotanya ketika musim panas tiba.
“Ya, kami ke gunung, main Ski, menunggu Fasnacht redah, lalu kembali,” kata Fabienne, ibu dua anak yang memilih pergi dari kota kelahirannya.
Tapi orang semacam Fabienne tidaklah banyak. Jika kamu Lucerner (warga Lucerne), kamu pasti suka Fasnacht. Begitulah kredo yang menempel di masyarakat kota ini.
Pembukaan Fastnacht, yakni Smu Do, smutzige Donnerstag, dimeriahkan 25 ribu orang. Rueddig Montag mencapai 60 ribu orang. Dan penutupan, yakni Gueddis Dienstag bisa mencapai lebih banyak lagi.
Pada Gueddis Dienstag akan ada karnaval khusus, yakni Monster Corso, pawai grup yang menggunakan kostum monster.
Sehari berikutnya, Bruder Fritschi akan diculik masyarakat Basel, Swiss Utara. Di kota kimia ini, Fasnacht akan dilanjutkan selama sepekan. Seperti Luzerner, maka Basler juga berani mengklaim bahwa di Basel lah karnaval terbesar itu ada.
“Boleh-boleh saja, yang penting kami sangat senang dengan Fasnacht, dan tetap merupakan yang terbesar di Swiss,” kata penonton lainnya. []
Foto headline: Bruder Fritschi, figur utama karnaval tahunan Fasnachts (Foto: Luzerner Zeitung)