Hanya Saat Karnaval Fasnachts, Orang Boleh Buang Sampah Sembarangan di Swiss

“Kami tidak menjual Fasnacht untuk turis. Fasnacht itu jiwa kami, hidup kami,“ ujar seorang penonton.

Namun tak semua masyarakat Lucerne meyukai Fasnacht. Golongan ini biasanya memilih liburan, seperti Parisien (warga kota Paris) yang meninggalkan kotanya ketika musim panas tiba.

“Ya, kami ke gunung, main Ski, menunggu Fasnacht redah, lalu kembali,” kata Fabienne, ibu dua anak yang memilih pergi dari kota kelahirannya.

Tapi orang semacam Fabienne tidaklah banyak. Jika kamu Lucerner (warga Lucerne), kamu pasti suka Fasnacht. Begitulah kredo yang menempel di masyarakat kota ini.

Pembukaan Fastnacht, yakni Smu Do, smutzige Donnerstag, dimeriahkan 25 ribu orang. Rueddig Montag mencapai 60 ribu orang. Dan penutupan, yakni Gueddis Dienstag bisa mencapai lebih banyak lagi.

Pada Gueddis Dienstag akan ada karnaval khusus, yakni Monster Corso, pawai grup yang menggunakan kostum monster.

Sehari berikutnya, Bruder Fritschi akan diculik masyarakat Basel, Swiss Utara. Di kota kimia ini, Fasnacht akan dilanjutkan selama sepekan. Seperti Luzerner, maka Basler juga berani mengklaim bahwa di Basel lah karnaval terbesar itu ada.

“Boleh-boleh saja, yang penting kami sangat senang dengan Fasnacht, dan tetap merupakan yang terbesar di Swiss,” kata penonton lainnya. []

Foto headline: Bruder Fritschi, figur utama karnaval tahunan Fasnachts (Foto: Luzerner Zeitung)

 

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *