Penjaga pantai mengatakan, sebanyak 81 penyintas ditemukan selamat. Namun 20 dari mereka menderita luka dan hipotermia. Mereka kemudian dirawat di rumah sakit setempat, sisanya ditampung di shelter sementara.
Gubernur wilayah Calabria Roberto Occhinto menyatakan, Calabria berduka atas tragedi tersebut.
Di tepi pantai, tampak puing-puing kayu berserakan sepanjang 100 meter dari bibir pantai. Tim penyelamat masih terus melanjutkan pencarian korban.
Filippo Grandi, komisaris tinggi PBB untuk pengungsi, menyerukan kepada pemerintah Eropa agar berhenti berdebat dan melakukan tindakan bersama yang adil, efektif, untuk menghindari lebih banyak tragedi serupa.
Sementara itu, PM Italia Giorgia Meloni dalam pernyataannya mengungkapkan kesedihan yang mendalam atas hilangnya banyak nyawa dalam pedagang manusia.
Italia, kata Meloni, berkomitmen untuk mencegah keberangkatan kapal pengungsi semacam itu dan berupaya mengungkap tragedi itu.
Maloni menggambarkan bahwa menggunakan perahu sepanjang 20 meter yang dijejali 200 penumpang adalah sebuah tindakan kriminal. Apalagi pelayarannya dilakukan dalam prakiraan cuaca yang buruk.
“Tidak manusiawi menukar nyawa pria, wanita, dan anak-anak dengan harga ‘tiket’ yang mereka bayarkan pada perspektif yang salah tentang perjalanan yang aman,” tegas Meloni.
Atas tragedi itu, Meloni mengatakan pemerintahnya akan menuntut “kolaborasi maksimal” dengan negara asal para pengungsi.