“Bahwa di situ telah diabadikan ladang gandum dan burung gagaknya.”

Kuburannya Vincent terbilang sederhana. Hanya disemen minimalis dan diberi batu nisan dengan bahan sama.

Ada tulisan “Ici Repose, Vincent Van Gogh, 1853-1890.” Ici repose berarti “dalam damai”.

Di sebelah pusara Vincent terbaring juga jasad adiknya, Theo Van Gogh. Kedua makam ditutupi tanaman rambat beracun, Poison Ivy.

Di sana ada sisa lelehan lilin dan karangan bunga. Dia meninggal dalam muram, seperti tergambar di kamar terakhirnya.

Vincent Van Gogh hijrah ke Auvers setelah dirawat di St Remy, Prancis. Ia memilih Auvers karena keindahan alamnya.

Juga, ada kolektor lukisan sekaligus dokter yang merawatnya, Dr Paul Gachet.

Pusara Vincent dan Theo Van Gogh di Auvers. Ditutupi Poison Ivy. (Foto: Krisna Diantha)

 

Vincent sempat dikabarkan menjalin hubungan khusus dengan putri pemilik penginapannya. Namun kabar lain menyebutkan bahwa Vincent juga dekat dengan Marguerite Gachet, putri Dr Paul Gachet.

Vincent kerap mengajak Marguerite Gachet, ke tepian sungai Oise.

Vincent William Van Gogh dilahirkan di Zundert Belanda pada 30 Maret Maret 1853. Setelah gagal menjadi pastor, Vincent akhirnya menjadi pelukis.

Semasa hidupnya, tak ada satupun karyanya yang laku terjual.

Ia akhirnya meninggal di sebuah kamar sewaan seharga 3,5 sen di Auvers Prancis, di pangkuan Theo Van Gogh, pada 29 Juli 1890.

“Now, I understand, what you tried to say to me
How you suffered for your sanity
How you tried to set them free
They would not listen, they did not know how
Perhaps they’ll listen now…”
(“Vincent”, Don McLean)

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *