Ekspedisi Mont Blanc: dari Amsterdam ke Chamonix dengan Sebuah Tekad

Pada Sabtu 4 Maret 2023, Mountain Network mengadakan pertemuan di climbhal, Amsterdam. Kami dipertemukan untuk pertama kalinya sebagai anggota tim pendakian Mont Blanc.

Dan untuk pertama kalinya kami saling bertemu muka dan berkenalan. Setelah perkenalan sambil minum kopi atau teh, kami melakukan training panjat dinding.

Setelah itu ada sesi penjelasan mengenai pendakian Mont Blanc, dilanjutkan dengan cek peralatan.

Aku bawa cukup banyak peralatan, kemudian dicek apakah layak atau tidak untuk pendakian Mont Blanc. Ternyata sebagian besar peralatan yang aku miliki dinyatakan cukup layak. Aku cukup lega mendengarnya.

Pada akhir pekan 12 Mei sampai 14 Mei 2023, Mountain Network mengadakan latihan bersama bagi peserta pendakian Mont Blanc dari seluruh Belanda yang berada dalam naungan organisasi Mountain Network.

Total ada 50 peserta yang datang dari berbagai kota di Belanda. Bahkan ada pula peserta yang datang dari negara tetangga, Belgia.

Latihan terakhir

Tim berangkat lebih dulu satu minggu sebelum aku berangkat. Sedangkan Lotte dan Toon, anggota tim pendakian, berangkat 1 bulan setelah aku.

Pada Sabtu pagi kami memulai hiking di sekitar pegunungan di Ardenne. Ada beberapa turunan curam yang memerlukan konsentrasi penuh. Namun hiking ini berhasil aku lewati dengan baik.

Setelah hiking, kami melakukan bootcamps. Ada beberapa latihan yang perlu dilakukan untuk pendakian, seperti squats untuk melatih otot kaki atas dan planks untuk melatihan otot-otot body core.

Pada hari Minggu pelatihan ditutup dengan pelajaran tali temali. Kami belajar simpul-simpul penting untuk mountaineering.

Akhir pekan ini diakhiri dengan via ferrata, yakni pemanjatan dinding batu dengan bantuan patok-patok besi yang ditancapkan di batu.

Pada awalnya, aku tidak menemui kesulitan saat memanjat dinding. Namun di tengah-tengah pemanjatan, aku menemui bagian yang cukup sulit. Hal ini ditunjukkan dengan naiknya detak jantungku hingga mencapai maksimal, 167 detak per menit!

Namun setelah pendakian ini usai, aku harus mengakui bahwa via ferrata ini adalah salah satu aktivitas yang exciting (dan cool) yang pernah aku alami. Kapan-kapan aku ingin melakukannya lagi.

Hari keberangkatan

Setelah menempuh jarak 1.000 kilometer, dari Amsterdam ke Chamonix, dengan menyetir bergantian. (Foto: Dok Teguh)

Akhirnya, hari H datang juga. Hari dimana aku berangkat menuju Chamonix, di sebelah tenggara Prancis, pada Selasa 6 Juni 2023.

Aku berangkat pagi-pagi jam 6 dari Amsterdam, dengan mampir di kota Bilthoven untuk menjemput temanku, Roy. Aku dan Roy menyetir bergantian menuju Chamonix.

Pada pukul 6 sore, kami tiba di Chamonix, sebuah kawasan resor yang berada di perbatasan Prancis, Swiss dan Italia.

Tanpa terasa kami sudah menempuh jarak 1.000 kilometer, dari Amsterdam ke Chamonix, dengan waktu tempuh 12 jam.

Untunglah kami menyetir secara bergantian, sehingga tidak terlalu capai dan lebih menghemat energi dibanding menyetir seorang diri.

Perasaanku begitu bahagia begitu mobil kami tiba di kota Chamonix. Aku sudah sangat siap untuk melakukan aklimatisasi (adaptasi dengan lingkungan dan iklim setempat).

Program ekspedisi Mont-Blanc baru dimulai pada minggu depan, tepatnya Senin 12 Juni 2023.

Sebelum ekspedisi Mont Blanc dimulai, Mountain Network meminta setiap peserta untuk memulai program aklimatisasi. Yaitu memulai hiking di pegunungan berketinggian antara 2.000 sampai 3.000 meter di atas permukaan laut.

Aklimatisasi

Aku perlu melakukan aklimatisasi, agar tubuh tidak kaget dengan lingkungan baru. (Foto: Dok Teguh)

Pada Rabu 7 Juni 2023 pukul 8 pagi, Roy sudah menungguku di depan hotel. Kami langsung berangkat ke Tre Le Champ.

Di sana kami memarkir mobil dan mulai melakukan pendakian. Tujuannya mencapai Lac Blanc.

Di perjalanan menuju Lac Blanc kami bertemu beberapa orang. Ada orang Irlandia (suami istri), bahkan ada orang Amsterdam!

Jauh-jauh dari Amsterdam ke Lac Blanc, eh tahu-tahu ketemu orang Amsterdam juga (LoL). Hari pertama hiking ditutup dengan makan bareng di Chamonix.

Dari akomodasi aku berangkat jam 8 pagi dan pulang kembali ke akomodasi jam 8 malam. Total kami beraktivitas selama 12 jam.

Rasanya kaki mulai terasa pegal-pegal, terutama sendi-sendi dan engkel. Tas punggung yang kubawa cukup ringan di pagi hari, di akhir pendakian terasa begitu berat.

Malam itu juga kuubah taktik. Pada pendakian Mont Blanc, aku membawa peralatan seminim mungkin dan yang ringan-ringan saja.

Ternyata saat mendaki gunung kita harus membawa peralatan seringan mungkin. Lebih ringan lebih baik. Dan jangan membawa barang-barang yang tidak diperlukan.

Related Post

15 thoughts on “Ekspedisi Mont Blanc: dari Amsterdam ke Chamonix dengan Sebuah Tekad”
  1. https://fresh-recipes.ru/uslugi-po-tamozhennomu-oformleniyu-pochemu-stoit-obratitsya-k-tamozhennomu-predstavitelyu.htmlРастаможка грузов из Китая – это не только приемка и проверка груза, но и расчет таможенных платежей. Таможенный брокер поможет определить код товара по ТН ВЭД, который определяет ставку таможенной пошлины.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *