Penulis: Rieska Wulandari

Roma, Wartaeropa.com – Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bisa menjadi detonator jika tidak diatur.

Hal itu dinyatakannya di hadapan Asosiasi Pers Asing (Stampa Estera), pada perayaan 112 tahun berdirinya Stampa Estera, di Roma, 7 Maret 2024.

PM Meloni dalam pidatonya mengatakan, saat ia mulai menjabat Perdana Menteri, ia menetapkan tujuan utama yakni memulihkan kredibilitas bangsanya.

“Melakukan yang terbaik agar bangsa ini dianggap kredibel dan terpercaya,” tegasnya.

Meloni menyebutkan bahwa kecerdasan buatan adalah peluang besar jika diatur. Namun sebaliknya, jika tidak diatur bisa menjadi detonator.

Giorgia Meloni sangat menghargai peran jurnalis. (Foto: Dok Rieska Wulandari)

Ia juga menekankan bahwa peran jurnalisme sangat penting bagi negerinya.

Menurutnya, kecerdasan buatan yang tidak diatur berdampak terhadap tenaga kerja, karena bisa menggantikan pekerjaan dan profesi berkualifikasi tinggi, seperti jurnalis.

Jurnalis dan media, menurutnya, tahu masalah lebih baik daripada dirinya, yang juga seorang profesional.

“Kita bisa bicara banyak tentang kebebasan pers. Kita semua membela kebebasan pers. Tetapi masalahnya di sini, itu bisa meniadakan pers,” imbuhnya.

Dan jika pers sudah tidak ada lagi, lanjutnya, kita tidak akan mampu mempertahankan kebebasan.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *