Kenapa Selalu Ada Cokelat Berbentuk Telur, Kelinci dan Lonceng Saat Perayaan Paskah?

Telur-telur itu kemudian diwarnai, digambari atau dihias cantik. Telur yang berlimpah ruah itu pun dibagi-bagikan sebagai hadiah Paskah untuk menghabiskan stok.

Di Prancis sendiri, Raja Louis XIV (1738 – 1715) menjadikan telur hias sebagai tradisi wajib.

Raja berjuluk Raja Matahari itu meminta bawahannya mempersembahkan telur terbaik yang dihias dengan indah.

Telur-telur yang terkumpul tersebut kemudian dibagikannya sendiri kepada para abdi istana dan para bangsawan yang setia sowan menghadap raja.

Telur cokelat

Telur Paskah terbuat dari cokelat. (Foto: Sita Phulpin)

Telur dari cokelat baru muncul pada abad XVIII, saat bangsa Eropa mulai mengenal cokelat yang dibawa dari Amerika Latin.

Awalnya orang-orang memanfaatkan kulit telur yang masih utuh bentuknya yang berlimpah untuk mencetak cokelat.

Berkat kegigihan para pembuat dan penjual cokelat, kini perayaan Paskah diasosiasikan dengan cokelat dalam bentuk telur, kelinci, lonceng dan ayam, sebagai simbol Paskah.

Ini murni aspek komersial. Industri cokelat pun memanfaatkan dengan baik perayaan Paskah untuk mengais rejeki.

Apalagi cokelat lebih mudah dikonsumsi dan lebih menggugah selera daripada telur. Benar, bukan?

Di samping telur cokelat, biasanya ada juga cokelat berbentuk kelinci, lonceng, dan ayam.

Simbol kesuburan

Kelinci, simbol kesuburan. (Foto: Sita Phulpin)

Ternyata di beberapa bagian Eropa, kelinci lah yang menjadi lambang musim semi.

Binatang lucu yang gampang beranak pinak ini menjadi simbol kesuburan, yang berarti pula simbol kehidupan.

Sedangkan lonceng, berdasarkan dari catatan sejarah, baru digunakan gereja Katolik pada abad keenam, sebagai pemberitahuan bagi para jemaat bahwa ibadah akan dimulai.

Namun, pada abad VII, untuk menandai rasa duka atas penderitaan Yesus selama tiga hari sejak ditangkap hingga disalib, lonceng-lonceng gereja tak dibunyikan.

Absennya suara lonceng menjadi pertanyaan anak-anak zaman itu. Agar mudah dipahami oleh anak-anak, para orang tua menceritakan bahwa lonceng gereja sedang terbang ke Vatikan untuk menemui Paus, pemimpin umat Katolik sedunia.

Hari Minggu tepat pada hari Paskah, lonceng kembali ke gereja masing-masing, membawa telur sebelum berdentang kembali untuk mengabarkan kebangkitan Yesus.***

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *