Atas Usulan Indonesia, UNESCO Resmi Akui Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Delegasi Indonesia di Pertemuan Dewan Eksekutif UNESCO ke-219 di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis. (Foto: Kemlu.go.id)

Keputusan ini juga akan mengubah jadwal dan agenda UNESCO, dengan menjamin bahwa tidak akan ada pertemuan resmi yang dijadwalkan pada tanggal yang bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Sebelumnya, tidak ada resolusi atau keputusan resmi UNESCO yang mengakui pentingnya kedua Hari Raya tersebut, sehingga masih terjadi pertemuan UNESCO yang diselenggarakan pada hari yang sama dengan Idul Fitri dan Idul Adha, seperti yang terjadi pada tahun 2023, dimana pertemuan the Fifth Extraordinary Session of the General Conference diselenggarakan bertepatan dengan Idul Adha.

Pengusulan ini dimulai pada awal tahun 2024 dan akan dibahas pada Sidang Umum UNESCO ke-42 untuk diadopsi dan diimplementasikan oleh entitas-entitas antar pemerintah UNESCO selain Dewan Eksekutif.

Negara yang mendukung dan menjadi co-sponsor proposal Indonesia tersebut, antara lain: Algeria, Azerbaijan, Bangladesh, Brunei Darussalam, China, Colombia, Côte d’Ivoire, Djibouti, Egypt, Jordan, Kuwait, Lebanon, Libya, Malaysia, Mali, Mauritania, Morocco, Nigeria, Oman, Pakistan, Palestine, Philippines, Qatar, Russia, Saudi Arabia, Sudan, Syria, Tunisia, Turkiye, UAE, dan Yemen.

Indonesia menjabat sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2023-2027, pasca terpilih pada pemilihan Konferensi Umum UNESCO ke-42 bulan November 2023 lalu.

(Sumber: Kementerian Luar Negeri)

By Redaksi

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *