Penulis: Rieska Wulandari
Wartaeropa.com – Satu tragedi kemanusiaan terjadi di Laut Mediterania, Italia Selatan. Sebuah kapal kayu yang dijejali imigran menuju Italia hancur berkeping-keping dihantam badai.
Sedikitnya 67 orang dilaporkan tewas, termasuk 12 anak kembar dan bayi berusia 2 bulan. Sedangkan puluhan orang lainnya dilaporkan hilang.
Rute pelayaran di Mediterania ini terkenal sebagai rute paling berbahaya di dunia, terutama bagi para pengungsi.
Pantai Calabria sebenarnya bukanlah tujuan populer bagi kapal-kapal pengungsi. Namun Yunani telah memperkuat perbatasannya, sehingga para penyelundup yang beroperasi di Turki nekat mengambil jalur baru.
Rute yang lebih berbahaya dan lebih panjang itu melintasi gugus pulau-pulau Yunani untuk mencapai pantai Italia, tepatnya Calabria.
Kantor berita Ansa melaporkan, kapal yang diduga berangkat dari Turki 5 hari lalu, dipenuhi pengungsi dari Afghanistan, Iran, dan Pakistan.
Untuk harapan baru yang belum tentu jadi kenyataan itu, masing-masing pengungsi harus merogoh kocek 8.000 euro.
Akibat peristiwa ini, seorang warga negara Turki ditahan dengan tuduhan melakukan perdagangan manusia.
Kapal sepanjang 20 meter yang dimuati 150 pengungsi itu hancur berkeping-keping saat mencoba mendarat di pantai dekat kota Crotone, di wilayah Calabria.