St. Gallen, Wartaeropa.com – KBRI Bern berkolaborasi dengan Asia Club dan Sicherheitspolitisches Forum Universitas St. Gallen Swiss menggelar diskusi panel ”Indonesia & Switzerland in Dialogue: Free Trade and Economic Security in a Connected World”, di Universitas St.Gallen, Kamis 16 Oktober 2025.
Diskusi panel ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan profil positif Indonesia, membahas situasi geo-politik terkini secara komprehensif, serta momentum peningkatan kerja sama Indonesia-Swiss di tengah berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global akibat kebijakan unilateral dalam bidang tarif.
Kegiatan ini digelar pasca kunjungan Menteri Perekonomian Swiss ke Indonesia pada akhir September hingga awal Oktober 2025 lalu ke Jakarta, yang menegaskan potensi signifikan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di sektor-sektor prioritas bagi Indonesia dan sektor unggulan bagi Swiss.

Duta Besar RI Ngurah Swajaya menyampaikan pentingnya Indonesia dan Swiss bersama-sama mendorong optimalisasi pemanfaatan perjanjian Indonesia – EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-E CEPA).
Perjanjian ini telah berlaku efektif sejak 2021 serta pemanfaatan Bilateral Investment Treaty yang telah berlaku efektif tahun 2022.
”Tantangan utama adalah, bagaimana meningkatkan pemahaman kalangan pengusaha, khususnya skala kecil dan menengah, untuk dapat secara optimal memanfaatkan fasilitas CEPA dan BIT untuk peningkatan perdagangan dan investasi,” ujar Dubes Ngurah.

Ia menyebutkan bahwa kerja sama ekonomi Indonesia – Swiss sangat potensial. Selama dua tahun terakhir, Swiss menjadi mitra terbesar ke-3 di Eropa untuk perdagangan dan investasi, setelah Belanda dan Jerman.
Ekspor meningkat
Ekspor Indonesia dalam 6 bulan pertama tahun 2025, mencatat kenaikan lebih dari 100 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024, menjadi USD 3.14 milyar, dan Indonesia masih mengalami surplus yang cukup besar pada tahun 2024 senilai US$ USD 1.46 milyar.
Adapun nilai investasi Swiss ke Indonesia tahun 2024 tercatat senilai USD 244.9 juta.
Dalam diskusi terungkap, posisi Indonesia diakui sangat potensial, bilamana diukur dari indeks kualitas elit, berdasarkan laporan Elite Quality Index tahun 2025.