Antara lain dengan membatasi jumlah peserta, keharusan mendaftar individual secara daring untuk mendapatkan konfirmasi kehadiran, memiliki hasil tes PCR negatif yang berlaku dan memeriksa suhu tubuh untuk memasuki area kegiatan.
Para diaspora Indonesia yang hadir juga menggunakan masker saat sholat, menyediakan disinfektan di tempat strategis, membawa sajadah pribadi, melakukan wudhu di rumah masing-masing, serta tidak menyelenggarakan kegiatan makan-makan bersama yang menyebabkan kerumunan di ruang tertutup.
Berkat bubble yang dimonitor ketat bersama oleh KBRI/PTRI Wina dan unsur masyarakat terkait tersebut, perayaan berlangsung sukses tanpa mengurangi kekhidmatan dan arti penting Idul Qurban 1443 H bagi WNI dan Diaspora muslim Indonesia di Austria dan Slovenia.
Monitoring kontak erat akan terus dilakukan selama satu minggu ke depan melalui data yang terkumpul dari sistem pendaftaran online yang digunakan.
“Niat ibadah kita tulus, mengharapkan ridho Allah SWT, dengan tetap berikhtiar untuk saling jaga dalam menghadapi gelombang pandemi yang sedang merangkak naik kembali ini,” kata Kabul Kurniawan, Ketua Harian Wapena.