Amfiteater Romawi di Milan, dari Reruntuhan Jadi Amfiteater Hijau

Kiri-kanan: Attilio Stocchi [arsitek], Antonella Ranaldi [pengawas Kota Milan], Andrew Spannaus [Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Jurnalis Asing di Milan]. (Foto: Rieska Wulandari)

Gedung Tembok Jadi Taman Hijau

Attilio Stocchi, arsitek yang memimpin proyek ini mengatakan, kondisi gedung yang nyaris rata dengan tanah memberikannya kesempatan untuk membangun kembali amfiteater dalam paradigma yang lebih ekologis dan ramah lingkungan.

“Kita tidak lagi memiliki tembok amfiteater yang bisa dikonsolidasikan atau diperbaiki. Malah ketidaklengkapan ini memberi kita kesempatan untuk mengatakan bagaimana jika kita memikirkan kembali amfiteater yang sudah tidak ada lagi? Dengan permintaan untuk dapat bermetamorfosis dalam warna hijau, berarti membangun jejak amfiteater melalui alam. Jadi kami menyebutnya PAN itu bukan sesuatu yang berasal dari perang, tetapi singkatan dari PARCO AMPHITEATRUM NATURAE,” tuturnya di depan wartawan.

Foto situs Amfiteater Milan. (Foto: Rieska Wulandari)

Antonella Ranaldi, peninjau dari pemerintan kota Milan mengatakan, saat ini pihaknya membutuhkan kreativitas untuk melengkapi sesuatu yang tidak ada.

“Ini adalah cara untuk melihat peninggalan antik, yang menurut kami dilakukan dengan benar dan memberikan ide tentang melengkapi hijau, melengkapi sesuatu yang telah hilang begitu lama, ” ujarnya.

Proyek ini telah dimulai sejak 4 Maret 2022. Direncanakan ada 105 batang pohon di atas lahan 1700 meter persegi. Taman arkeologi ini akan dihiasi pohon salam, cemara, dan murad.

Anda tentu penasaran dengan hasil akhir metamorfosa amfiteater tembok menjadi amfiteater hijau ini. Kita lihat saja nanti. []

Editor: Tian Arief

Keterangan foto headline: Gambar sketsa Amfiteater Milan (Dreamstime.com)

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *