Ingin Dekat dengan Anak, Balotelli Masuk Klub Swiss

Penulis: Krisna Diantha

Wartaeropa.com – KABAR itu menyebar sejak tiga pekan lalu. Tapi baru minggu ini menjadi kenyataan. Mario Balotelli kini “merumput” di Swiss. FC Sion mengontraknya untuk dua tahun. Fix. Resmi. Basta.

Bukan hanya penggemar sepak bola Swiss yang antusias menyambutnya. Kalangan wartawan juga turut  bergembira. “Hadiah dari Sion untuk Swiss”. Demikian judul Tagesanzeiger, salah satu koran mainstream di Heidiland. Media lain tak banyak berbeda memberitakannya. Euforia menyambutnya.

Super Mario dengan jersey FC Sion. (fcsion.ch)

 

Super Mario. Begitu julukannya. Meskipun sudah masuk usia uzur di jagat sepak bola dunia, tapi ia masih memiliki aura tersendiri. Apalagi Liga Sepak Bola Swiss dibandingkan negara tetangganya, tidak banyak menarik penampilannya.

Jika bukan sebagai klub kader, klub di Swiss juga jarang menampung pemain bintang. Jikapun ada, hanyalah beberapa gelintir. Terakhir, empat tahun silam, Gennaro Gatusso, mantan pemain  Timnas Italia, mendarat di FC Sion. Selebihnya, Swiss Super League nyaris hilang dari peredaran gemerlap sepak bola Eropa.

Pindahnya Mario Balotelli ke Wallis, terendus sejak tiga pekan silam. Christian Constantin (CC) selalu membantahnya.

“Mario sampai saat ini masih bermain untuk Adana Demirspor,“ tutur CC kala itu. Ongkos tranfer saat itu masih terlalu mahal untuk FC Sion. Tapi, itu tadi, menjelang detik-detik terakhir penutupan pintu transfer, Super Mario mendarat di Wallis.

Mario Balotelli terlahir dari anak imigran asal Ghana, di Palermo, Italia, pada 12 Agustus 1990. Karena kesulitan keuangan, serta kerkahan sakit, Balotelli ketika berusia 3 tahun diserahkan kepada keluarga Franco dan Silvia Balotelli. Menginjak usia 18 tahun, keluarga Balotelli resmi mengadopsinya.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *