Rahasia Kain Kafan Sakral dalam Selembar Benang (Bagian 1 dari 3 Tulisan)

Penulis: Rieska Wulandari

Wartaeropa.com – Kain Kafan Turin, yang dipercaya sebagai kain kafan yang membungkus tubuh Yesus setelah tragedi penyaliban, seolah menjadi bahan olok-olok saat tes karbon C-14 yang dilakukan para ahli dari 10 institusi ternama di bulan Oktober 1988.

Hasil tes itu menunjukkan bahwa kain ini buatan tahun 1260-1390, bukan abad pertama seperti diperkirakan sebelumnya.

Hasil penanggalan karbon pada kain berukuran 4,4 m × 1,1 m ini membuat kaget banyak pihak. Apalagi hasil tim riset TURP (The Shroud of Turin Research Project) pada 1978 yang dimotori fisikawan John P. Jackson, ahli termodinamika Eric Jumper dan fotografer William Mottern.

Riset itu menggunakan ide-ide yang berkaitan dengan ilmu kedirgantaraan untuk membangun model tiga dimensi dari gambar citra planet Mars, menunjukkan indikasi serius bila kain ini punya kaitan dengan kisah Kematian Yesus sebagimana tertulis dalam Alkitab.

Kain kafan Turin menarik perhatian publik, saat digelar pameran publik pada 1898. Pengacara asal Turin yang juga penggemar fotografi, Secondo Pia, memperoleh izin dari Raja Umberto I untuk memotret Kain Kafan tersebut.

Ia sempat mengalami beberapa kesulitan teknis. Namun akhirnya berhasil mengambil dua foto.

Pada saat pengembangan, Pia kaget sebab gambar Kain Kafan pada citra negatif muncul “dalam positif”. Artinya, gambar itu sendiri sebenarnya negatif.

Kabar tersebut memicu perbincangan dan memantik minat para ilmuwan terhadap Kain Kafan, mengawali masa studi yang belum berakhir hingga kini. Namun, ada juga yang menuding Pia telah memanipulasi lempengan-lempengan itu.

Berbekal rasa ingin tahu yang besar, Eric Jumper bahkan membangun perangkat awal untuk uji gambar citra Kain Kafan Turin. Riset tim ini disebut-sebut sebagai eksperimen pertama yang berkaitan dengan kain kafan yang dilakukan para ilmuwan.

Upaya menganalisa Kain Kafan Turin dengan pendekatan sains dimulai pada Maret 1977. Jackson, Jumper dan Mottern mengundang beberapa ilmuwan lain untuk bergabung dengan mereka. Tujuannya membentuk tim untuk menganalisis Kain Kafan Turin atau dalam bahasa Italia disebut Sacra Sindone (Kafan Sakral) atau Sindone di Torino (Kain Kafan dari Kota Turin).

Pertemuan pertama para ahli ini berlangsung di Albuquerque, New Mexico. Grup tersebut tidak memiliki sponsor resmi dan para ilmuwan mendanai kegiatan mereka sendiri.

Meski tanpa sponsor resmi, mereka berhasil menghimpun dana hibah dan pinjaman untuk keperluan peralatan teknis, yang nilainya diperkirakan lebih dari US$2 juta.

Fisikawan nuklir Tom D’Muhala terpilih mengepalai STURP. Selain Jackson, Jumper, dan Motten, tim tersebut juga didukung ahli kimia termal Raymond N. Rogers, Ron London, dan Roger Morris, semuanya dari Laboratorium Nasional Los Alamos.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *