WartaEropa.com – The Swedish Indonesian Bagus Association kembali memperkenalkan budaya Indonesia pada acara Lund Kulturnatten atau Lund Culture Night di Kota Lund, Swedia Selatan, Sabtu malam (16/9).
Kali ini Bagus Association atau Bagusföreningen dalam bahasa Swedia, menampilkancollege football store Bonnets saint honore yeezy-grigie-350 adidas adipower attk 1.8 faros trabajo xenon baba sál kötése terrassenüberdachung baba sál kötése tp link vr1200 nike capa com fecho lsu store dallas-cowboys-game lunette de soleil bebe tendance tp link vr1200 rucksack ab 8 jahren Switzerland budaya Betawi dan Dayak. Antara lain melalui Tari Topeng Kipas Betawi yang dibawakan oleh dua anak keturunan Indonesia, yakni Minoo Fahim (12) dan Astrid Brita (10) serta tarian dari Kalimantan Timur yakni, Tari Burung Enggang yang merupakan tarian popular Dayak Kenyah.
Tari Burung Enggang dibawakan para perempuan Indonesia yang menetap di Swedia, mahasiswi-mahasiswi Indonesia yang sedang kuliah di kota Lund serta orang asing anggota Bagusföreningen.

Lund Kulturnatten merupakan acara rutin tahunan setiap bulan September, yang diadakan oleh Pemerintah Daerah kota Lund. Bagusföreningen selalu memanfaatkan event tersebut untuk promosi tari-tarian Indonesia.
“Ini adalah promosi gratis dan murah meriah untuk Indonesia. Pemerintah tak perlu mengirim misi budaya berbiaya mahal dari Indonesia, cukup memanfaatkan resources lokal yang ada atau diaspora Indonesia,” kata Nina Mussolini-Hansson, salah satu pendiri Bagusföreningen.
Sementara itu, dua orang penonton Swedia, Elizabeth Anderson dan kawannya Eva Johansson nampak terpukau saat melihat para penari Bagusföreningen.
“Wow…kalian cantik sekali. Tarian Indonesia bagus sekali.. Oh dari Kalimantan,” ujar dua wanita pensiunan itu.
