Tari Sajojo dari Papua membuat para tamu ikut bergoyang. (Foto: Yuke Mayaratih)
Penulis bersama Dubes Mayerfas dan Nursyahbani kantjasungkawa, aktivis HAM Indonesia salah satu tamu yang hadir. (Foto: Istimewa)

 

Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas pun menyampaikan sambutan. “Pada 2045, Indonesia akan mencapai puncak keemasan, Indonesia emas. Dan kita akan kaya sebelum kita tua,” kata Dubes Mayerfas.

Seusai menyampaikan pidato sambutan, Mayerfas pun mengangkat gelasnya, melakukan proost (toast, mengangkat gelas minuman berisi wine), secara resmi mengucapkan selamat datang.

Mayerfas juga memotong tumpeng, tradisi acara perayaan khas Indonesia. Potongan tumpeng diberikn kepada Dirjen Politik Kementerian Luar Negeri Belanda, Marcel de Vink, Wakil Ketua Dewan Negara Belanda, Thomas de Graaf, Ketua Senat Belanda, Professor Jan Anthonie Bruijn, serta mantan Menteri Luar Negeri Belanda, Bernard Bot, dan Direktur Kerja Sama Militer Internasional, Kementrian Pertahanan Belanda, Wolter Sillevis Smitt.

Dirjen Politik Kementerian Luar Negeri Belanda, Marcel de Vink, Wakil Ketua Dewan Negara Belanda, Thomas de Graaf, Ketua Senat Belanda, Professor Jan Anthonie Bruijn, serta mantan Menteri Luar Negeri Belanda, Bernard Bot, dan Direktur Kerja Sama Militer Internasional, Kementrian Pertahanan Belanda, Wolter Sillevis Smitt saat menerima potongan tumpeng. (Foto: Yuke Mayaratih)

 

Ini adalah acara resepsi diplomatik paling meriah dan paling berkesan yang pernah ada di Belanda. Ada banyak suguhan makanan, serta pertunjukan tarian dan lagu tradisional.

By Redaksi

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *