Halusinasi Oma Irama, Membedah Fenomena ke Mekkah Naik Rakit Galon Aqua (Bagian 2, Tamat)

Penulis: Rieska Wulandari *)

Di tulisan terdahulu dikisahkan, penulis sejak kecil sudah membangun kerangka berpikir, bahwa Raja Dangdut Rhoma Irama sudah tiada, meski kiprahnya masih ramai dibahas di media-media massa dan filmnya sering ditayangkan di televisi. Tapi ternyata…

Bertemu Rhoma Irama

Catatan Cianjur yang mengatakan perjalanan Prabu Borosngora itu membutuhkan waktu 6 tahun meski tidak jelas dengan moda transportasi apa, mungkin dengan kuda dan kapal laut, cukup masuk akal buat saya.

Meski pertemuannya dengan sahabat Nabi, Ali RA, rasanya masih harus dikaji lebih dalam.

Usai tugas di Panjalu, saya ditugaskan untuk membantu redaksi desk Budaya. Sedang asyik-asyik ngobrol dengan rekan, saya dipanggil boss dan diminta untuk mewawancarai Bang Rhoma Irama.

Rasanya seperti habis disambar gledek. Keyakinan saya tentang legenda Rhoma Irama yang telah tiada, membuat saya hampir pingsan.

“Lho, Bang Rhoma masih ada?” tanya saya dengan polosnya kepada redaktur.

Redaktur yang menugaskan saya tampak kaget dengan pertanyaan saya yang dianggapnya aneh itu. Matanya tampak melotot.

Saya paham, ini pertanyaan kurang ajar. Saya segera koreksi (ngeles). “Maksud saya, apakah ada segmen koran kita yang membaca profil beliau?”

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *