Alhasil Troyes kini tercatat sebagai salah satu kota yang memiliki rumah berkerangka kayu terbanyak di Prancis.
Kini justru rumah-rumah kayu itulah yang menjadi daya tarik Troyes.

Rumah miring
Ada yang menarik lagi. Banyak di antara rumah kayu itu miring. Biangnya jenis tanah yang tidak mendukung.
Pada akhir abad pertama sebelum Masehi, Troyes dibangun oleh suku Tricasse di atas tanah berawa.
Seiring perjalanan waktu, gerakan tanahnya menyebabkan banyak rumah menjadi miring.
Namun para wisatawan jangan khawatir. Tinggal di dalam rumah kayu berusia ratusan tahun yang sudah direnovasi tak berbahaya.
Fondasinya telah diperkuat dengan teknik modern. Penampilan luarnya saja yang miring, lantai di dalamnya lurus, kok.

Gang Kucing
Jika Jakarta punya Gang Kelinci, Troyes punya gang kucing.
Pada abad ke-15, saking sempitnya gang yang dulu bernama “Rue de Maillard”, banyak kucing yang berlompatan dari atap ke atap.
Penduduk kemudian menyebutnya gang itu dengan sebutan Gang Kucing, dan mulai melupakan nama aslinya.
Kini Gang Kucing (Ruelle des Chats) menjadi nama resmi.

Jantung Hati Troyes
Ada satu tempat yang wajib anda kunjungi jika ke Troyes, yakni le Coeur de Troyes (Jantung Troyes).
Begitu malam tiba, patung dari inox ini tampak indah bercahaya merah hati.
Bukan kebetulan jika pemerintah kota Troyes memilih patung karya Michèle dan Thierry Kayo-Houël ini. Pun peletakannya. Semua ada maknanya.

Di peta, Troyes yang kebetulan berada di daerah Champagne (baca: sampanye), penghasil minuman champagne ini berbentuk seperti tutup botol champagne.
Ada kepala dan tubuhnya. Guna melengkapi anatominya, diletakkanlah jantung di Quai de Dampierre, area antara kepala dan tubuh Troyes, layaknya jantung manusia.
Sejak 2013, Troyes, kota berpenduduk sekitar 63 ribu jiwa ini, menjadi salah satu ikon pariwisata Prancis.***